Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di Bumi,tetapi tidak di planet lain.Air menutupi hampir 71%
permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia
di Bumi Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan
es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai
awan,hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutubutara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutubutara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus
kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan
tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15
K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang
tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel
periodik, terlihat bahwaunsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua
elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada
temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen
membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh
lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah
muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom
oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air
memiliki sejumlah momen dipol. Gaya
tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat
masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan
yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut
sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena
air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara
fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+)
yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
0°
|
20°
|
50°
|
100°
|
|
Massa Jenis (g/cm³)
|
0.99987
|
0.99823
|
0.9981
|
0.9584
|
Panas Jenis (kal/g•°C)
|
1.0074
|
0.9988
|
0.9985
|
1.0069
|
Kalor uap (kal/g)
|
597.3
|
586.0
|
569.0
|
539.0
|
Konduktivitas termal (kal/cm•s•oC)
|
1.39 × 10−3
|
1.40 × 10−3
|
1.52 × 10−3
|
1.63 × 10−3
|
Tegangan permukaan (dyne/cm)
|
75.64
|
72.75
|
67.91
|
58.80
|
Laju viskositas (g/cm•s)
|
178.34 × 10−4
|
100.9 × 10−4
|
54.9 × 10−4
|
28.4 × 10−4
|
Tetapan dielektrik
|
87.825
|
80.8
|
69.725
|
55.355
|
0 Response to "Air"
Post a Comment